Jakarta, Mediaprofesi.id – Cloudera, satu-satunya perusahaan yang menjalankan AI di manapun data berada, mengadakan konferensi tahunan data dan AI, EVOLVE25 di Singapura.
CEO Cloudera, Charles Sansbury, tampil di EVOLVE25 bersama jajaran eksekutif global, termasuk Chief Revenue Officer Frank O’Dowd, dan Chief Product Officer yang baru terpilih, Leo Brunnick, serta Chief Technology Officer Sergio Gago.
Disponsori oleh perusahaan global Amazon Web Services (AWS), Dell dan NVIDIA, serta perusahaan lokal Tech Data, NCS Group dan StarRocks, EVOLVE25 mempertemukan para visioner industri, pelanggan seperti OCBC, Allianz, UOB, Krutrim, dan Vodafone Idea, serta para mitra ekosistem.
Mereka menggali bagaimana menghadirkan pengalaman cloud di mana pun untuk mendukung inovasi berbasis AI, dan mentransformasi pengalaman pelanggan di berbagai industri. Event ini diisi sesi-sesi breakout dan workshop dengan para pembicara dari pengguna di industri keuangan, telekomunikasi, hingga minyak dan retail.
Di tengah percepatan adopsi Agentic AI, konferensi ini juga mengulas tantangan utama yang dihadapi perusahaan seperti yang diungkapkan dalam studi terbaru Cloudera, The Future of Enterprise AI Agents.
Studi ini mengidentifikasi kekhawatiran terkait privasi data (53%), kendala dalam integrasi sistem (40%), dan tingginya biaya implementasi (39%), sebagai hambatan terbesar. Gartner® bahkan memprediksi lebih dari 40% inisiatif agen AI akan dibatalkan pada tahun 2027 akibat ROI yang rendah dan kompleksitas yang meningkat.

EVOLVE25 hadir untuk memperlihatkan bagaimana platform AI yang menyeluruh mampu menyederhanakan pengembangan dan penerapan agen cerdas, sekaligus membuka potensi insight dari data yang tak terstruktur dalam skala besar.
“Seiring AI dan analitik data menjadi kebutuhan mutlak di perusahaan, penting bagi kami untuk memperlihatkan studi kasus yang sukses dan memberikan pelatihan langsung untuk menggali manfaat teknologi tersebut sepenuhnya,” kata Charles Sansbury, CEO Cloudera.
“EVOLVE25, sebagai salah satu rangkaian acara tentang data dan AI terlengkap di dunia, membuka kesempatan kolaborasi dan jaringan bagi pelanggan, mitra, dan pemimpin yang inovatif, sembari menatap masa depan manajemen data, analitik, dan AI,” tambah Charles Sansbury.
Salah satu sorotan EVOLVE25 adalah 2025 Data Impact Awards, penghargaan bergengsi untuk inisiatif data dan AI yang paling inovatif dan paling berdampak di dunia. Tahun ini, sebanyak 24 finalis bersaing di lima kategori:
- Analytics, ML, and AI Advantages: Menyoroti perusahaan yang memanfaatkan Cloudera untuk mendukung analitik, kecerdasan bisnis, ML, AI, LLM dan RAG.
- Hybrid and Infrastructure Modernization: Menyoroti dampak infrastruktur pada data dan AI, dari migrasi cloud publik ke ekspansi hybrid hingga optimasi di on-premise.
- Open Data Lakehouse and Iceberg Innovation: Memperjuangkan penggunaan data lakehouse terbuka dan bisa skalakan untuk interoperabilitas data tanpa batas di lingkungan on-premise, hybrid dan cloud.
- Data Governance and Fabric Excellence: Pengakuan terhadap organisasi yang mentransformasi tata kelola data dengan struktur data cerdas untuk kontrol data dan metadata di seluruh perusahaan.
- Data in Motion and Streaming Success: Merayakan keunggulan dalam memanfaatkan kekuatan data yang bergerak untuk memproses dan menganalisis data di semua lingkungan untuk mendorong respons yang lebih cepat.
Sebagai bagian dari komitmennya terhadap inovasi kolaboratif, Cloudera memberikan penghargaan kepada mitra-mitra utama dalam acara tahunan Partner Preview yang diselenggarakan pada 6 Agustus, menjelang EVOLVE25. Penghargaan ini adalah bentuk apresiasi terhadap kontribusi luar biasa dalam mempercepat outcome data dan AI di kawasan ini:
- APAC Strategic Partner of the Year 2025 – IBM Consulting
- APAC Emerging Partner of the Year 2025 – KPMG
- Southeast Asia Partner of the Year 2025 – Cap Gemini
- APAC Cloud Partner of the Year 2025 – AWS
“Di era inovasi berbasis AI, organisasi harus bergerak dari fase eksperimental dan mulai mengimplementasikan AI di setiap lapisan bisnis mereka,” ujar Remus Lim, Senior Vice President untuk Asia Pasifik dan Jepang, Cloudera.
Menurut Remus Lim, Di EVOLVE25 di Singapura, kami menghadirkan para visioner dan praktisi yang berhasil menjalankan AI dalam skala besar di berbagai environment. Bersama para mitra kami, IBM Consulting, KPMG, Cap Gemini, dan AWS, kami membangun ekosistem yang kuat untuk membantu perusahaan memaksimalkan nilai dari data mereka.
“Masa depan adalah milik mereka yang mampu menggunakan seluruh data mereka dengan aman, bertanggung jawab, dan real-time. Ini bukan sekadar membangun AI, tapi tentang menanamkan kepercayaan, dampak, dan ketangguhan ke dalam setiap keputusan berbasis AI,” paparnya.
Di acara ini, Cloudera juga menyoroti ketersediaan umum Data Services, yang hadir dengan peningkatan kapabilitas yang luar biasa bagi pelanggan on-premise. Ini termasuk Cloudera AI Inference, manajemen sertifikasi yang lebih baik, performa AI Workbench yang lebih baik, peningkatan kontrol akses Data Engineering, riwayat query Hive, dan penurunan signifikan dalam common vulnerability (kerentanan) dan eksposur.
Bank Negara Indonesia (BNI) merupakan salah satu institusi pertama yang mengadopsi Cloudera AI Inferencing, yang didukung oleh layanan on-premise NVIDIA NIM. Implementasi penuh ditargetkan rampung pada akhir tahun 2025, di mana BNI bekerja sama secara erat dengan Cloudera dan NVIDIA untuk memastikan kinerja, kepatuhan, dan resiliensi di setiap tahapnya.
Selain itu, Cloudera juga bermitra dengan Krutrim, platform sovereign cloud asal India, untuk mendukung analitik skala besar dan beban kerja data lake bagi Ola Group di Krutrim Cloud di seluruh India.
Selaras dengan komitmen keberagaman dan inovasi yang inklusif, EVOLVE25 juga menampilkan sesi Women Leaders in Technology dengan tema Accelerate Action, Accelerate Innovation. Sesi ini terbuka bagi seluruh peserta dan menghadirkan figur-figur terkemuka dari berbagai industri untuk berdiskusi mengenai terobosan teknis dan strategi kepemimpinan yang berani di era AI.
Di luar teknologi, Cloudera terus berinvestasi pada dampak sosial. Secara global, Cloudera bekerja sama dengan Mercy Corps melalui program Tech To The Rescue – AI for Changemakers untuk mengembangkan Method Matcher, sebuah tools berbasis AI yang membantu pekerja kemanusiaan mengambil keputusan dengan lebih cepat saat krisis.
Di Singapura, tim Cloudera Cares mendukung Assisi Hospice dalam acara Christmas Tree Light-Up, menyapa pasien, caregiver, dan staf. Dukungan berkelanjutan ini mencerminkan keyakinan Cloudera bahwa kemajuan tidak hanya diukur dari inovasi, namun juga dari bagaimana masyarakat didukung dan diberdayakan. Sebagai bagian dari kemitraan berkelanjutan tersebut, perwakilan Assisi Hospice hadir di EVOLVE25 dengan booth khusus supaya lebih terlihat dan menciptakan engagement yang lebih besar. * (Syam/Pra)





