MediaProfesi.id
  • Fokus Utama
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Profil
  • Teknologi
  • Sosialita
  • Gaya Hidup
  • Video
Sabtu, 15 November 2025
No Result
View All Result
  • Fokus Utama
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Profil
  • Teknologi
  • Sosialita
  • Gaya Hidup
  • Video
Sabtu, 15 November 2025
No Result
View All Result
MediaProfesi.id
No Result
View All Result
Home Ekonomi

IFSE2024: Mendorong Inklusi Dan Kesadaran Keuangan Digital Untuk Masa Depan Indonesia

“IFSE 2024 resmi dibuka untuk memperkuat literasi dan inklusi keuangan digital melalui berbagai diskusi panel, peluncuran whitepaper, serta inovasi keuangan yang mendukung perlindungan masyarakat dari investasi bodong dan membangun ekosistem keuangan yang aman serta inklusif.”

Syamhudi by Syamhudi
Jumat, 15 November 2024
in Ekonomi
IFSE2024: Mendorong Inklusi Dan Kesadaran Keuangan Digital Untuk Masa Depan Indonesia

Jakarta, Media-profesi.com – Hari ini, Indonesia Fintech Summit & Expo 2024 (IFSE 2024) resmi dibuka, menandai dimulainya rangkaian acara Bulan Fintech Nasional (BFN) 2024 yang berlangsung mulai 11.11 hingga 12.12.2024 mendatang.

Acara yang diselenggarakan oleh Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) berkolaborasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI), dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bertujuan memperkuat inklusi dan literasi keuangan digital di Indonesia, di mana literasi keuangan digital saat ini mencapai 65,43% (Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan OJK).

Melalui IFSE 2024, masyarakat didorong untuk menggunakan platform keuangan digital yang aman dan menjauhi risiko investasi bodong serta pinjaman online ilegal.

Dalam Laporan Pembukaan 6th IFSE, Ketua Umum AFTECH, Pandu Sjahrir, menyampaikan bahwa “IFSE 2024 adalah momentum bagi ekosistem keuangan digital Indonesia untuk memperkuat literasi dan inklusi keuangan.

“Dengan meningkatnya pemahaman dan penggunaan platform digital yang aman, kita dapat memastikan masyarakat Indonesia siap menghadapi tantangan ekonomi digital yang terus berkembang,” ujarnya. Sambutan ini menjadi pengantar bagi beragam diskusi dan inovasi yang disiapkan selama acara berlangsung.

Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Mahendra Siregar, menjelaskan dalam pidato utamanya, bahwa pengembangan berbasis inovasi, berbasis keuangan digital dan berbasis teknologi adalah masa depan dari pengembangan sektor keuangan Indonesia yang sangat diuntungkan karena berada dalam satu pengaturan dan pengawasan oleh OJK.

“Kita berada dalam satu perangkat, dalam satu organisasi, regulator, pemangku kebijakan, dan mengatur maupun melakukan pengawasan yang selalu berbasis kepada keutamaan pengelolaan risiko (risk management), tata kelola yang baik (good governance), dan kepatuhan (compliance). Itu adalah basis dari pengaturan penyusunan kebijakan dan pengawasan yang memang menjawab dan bisa melihat secara lengkap, demi kepentingan masyarakat. Ini yang menjadikan pengembangan fintech di Indonesia ke depan berbeda dengan yang lain,” kata Mahendra.

Dalam sesi keynote pada hari pertama (12/11), Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, menyampaikan pentingnya literasi keuangan digital dalam mendorong akses ke layanan keuangan yang lebih luas bagi masyarakat.

Friderica melalui pidatonya yang bertajuk “From Knowledge to Access: How Digital Financial Literacy Fuels Financial Inclusion in Indonesia” menggarisbawahi peran literasi keuangan sebagai fondasi inklusi keuangan di Indonesia. Ia menegaskan bahwa meski teknologi finansial memberikan kemudahan bagi konsumen, terdapat sisi lain yakni ketergantungan yang berpotensi menyebabkan siklus utang. Hal ini perlu diatasi dengan literasi keuangan yang tepat.

“Saya ingin mengajak semua pihak untuk terus berkomitmen dalam memberikan edukasi dan literasi keuangan kepada masyarakat, serta memastikan inklusi keuangan yang bertanggung jawab. Ada hal penting terkait perlindungan konsumen yang ingin saya sampaikan, yakni perlindungan dari penipuan dan scam. Kita perlu terus mengedukasi konsumen mengenai bahaya penipuan, serta perlindungan konsumen terkait produk-produk keuangan yang bertanggung jawab,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto, OJK, Hasan Fawzi dalam pidatonya menyebut pihaknya mengarahkan ekosistem keseluruhan keuangan digital di Indonesia tidak hanya bertumbuh cepat, tetapi juga menuju ke arah yang bisa memberikan manfaat. Ia juga menegaskan pentingnya mengedepankan perlindungan konsumen, salah satunya dengan meningkatkan pengawasan market conduct.

“Bermanfaat tidak hanya bagi para pelaku bisnis dan kegiatan di industrinya saja, tapi juga berdampak kepada peningkatan dan manfaat kegiatan di sistem keuangan dan tentu mendukung pertumbuhan perekonomian nasional,” kata Hasan.

Salah satu sorotan utama pada hari pertama IFSE 2024 adalah peluncuran Whitepaper berjudul “Revolutionizing Financial Planning: Digital Financial Planner Business Models Unleashed”, disusun oleh AFTECH bersama iDNA Solutions dan didukung oleh The Bill & Melinda Gates Foundation (BMGF). Whitepaper ini mengidentifikasi peluang besar di sektor perencanaan keuangan digital (Digital Financial Planning Business/DFPB) Indonesia dengan proyeksi potensi pasar lebih dari US$450 miliar.

Sesi panel bertajuk “Navigating Financial Journey through Strategic Digital Financial Planning” juga menjadi sorotan. Aldi Haryopratomo, Wakil Ketua Umum II AFTECH mengatakan, “Digital Financial Planner memiliki peran penting dalam meningkatkan literasi keuangan dan dapat membantu pendalaman pasar keuangan Indonesia. Saat ini, telah ada beberapa layanan fintech Digital Financial Planner yang bekerja sama dengan layanan fintech lain, seperti investasi dan juga asuransi”. * (Syam)

Post Views27 Views
Tags: DigitalIFSE 2024Platform Fintech
Share4Tweet2Send

Related Posts

IFSoc Soroti Enam Isu Utama yang Berkembang di Industri Tekfin dan Ekonomi Digital Sepanjang 2024
Ekonomi

IFSoc Soroti Enam Isu Utama yang Berkembang di Industri Tekfin dan Ekonomi Digital Sepanjang 2024

by Syamhudi
Kamis, 19 Desember 2024
BFN 2024: Kesuksesan dan Capaian yang Mengesankan dalam Mendorong Inklusi Keuangan Digital
Teknologi

BFN 2024: Kesuksesan dan Capaian yang Mengesankan dalam Mendorong Inklusi Keuangan Digital

by Wahyu
Senin, 16 Desember 2024

RECOMMENDED

Galaxy Tab A11, Tablet Sejutaan Menjadi Teman Belajar Hingga Hiburan Digital Seluruh Keluarga

Galaxy Tab A11, Tablet Sejutaan Menjadi Teman Belajar Hingga Hiburan Digital Seluruh Keluarga

14 November 2025
Permata Bank GJAW 2025 Berikan Tiket Masuk Gratis, Cek Ketentuannya!

Permata Bank GJAW 2025 Berikan Tiket Masuk Gratis, Cek Ketentuannya!

14 November 2025

MOST VIEWED

  • Biaya Haji Musim 2023 Diusulkan Naik Menjadi Rp69 Juta per Jemaah Haji, Ini Alasan Menag

    Biaya Haji Musim 2023 Diusulkan Naik Menjadi Rp69 Juta per Jemaah Haji, Ini Alasan Menag

    563 shares
    Share 225 Tweet 141
  • Dokter Phedy Memiliki Keahlian Menangani Berbagai Masalah Tulang Belakang

    362 shares
    Share 145 Tweet 91
  • Mengawali Tahun 2023, Sharp Luncurkan LED TV Aquos IIOTO Series Terbaru

    357 shares
    Share 143 Tweet 89
  • Kementerian Agama Buka Seleksi Petugas Haji 2023, Syarat Utama Wajib Penguasaan IT

    322 shares
    Share 129 Tweet 81
  • Dable Terbitkan ‘Digital Media Landscape 2021’, Termasuk TOP 30 Media di Indonesia

    321 shares
    Share 128 Tweet 80
MediaProfesi.id

MediaProfesi menyediakan berita aktual

CATEGORY

  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Nasional
  • Profil
  • Sosialita
  • Teknologi

Copyright © 2025 MediaProfesi.id - Design & Developed by XUANTUM

No Result
View All Result
  • Fokus Utama
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Profil
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Sosialita

Copyright © 2025 MediaProfesi.id - Design & Developed by XUANTUM